7.20.2015

masih baca?

Past is past, and it will never be the present nor the future.

Saya selalu merasa lucu kalau ada orang dari masa lalu saya yang mengungkit tentang apa yang sudah kita lewati tapi masih dengan penuh perasaan. Buat saya, masa lalu itu hanya untuk diingat, dipelajari, bahkan kadang ditertawakan . Bukan untuk dikenang lalu ditangisi, apalagi diulang.

Yang lebih lucu adalah, ketika ada orang baru di masa lalu saya yang terlampau ingin tau tentang saya yang sudah jadi masa lalu dari apa yang dia miliki sekarang. 
Mau cari apa? 
Cari bahan celaan? 
Cari celah untuk tau apakah saya masih mengharap atau tidak?  
Cari celah untuk menyindir saya ketika saya ngetwit tentang sebuah tanggal? 
As you know, what you’ve been doing is useless. 
Nggak guna. 

Saya udah punya masa depan yang baru, which is lebih realistis
 Saya nggak mau kembali ke masa lalu yang dengan penuh sadarnya saya tau bahwa nggak lebih baik dari apa yang saya punya sekarang.
 Saya udah nggak peduli dengan apa yang kalian lakukan, itu hidup kalian.

Jadi buat apa kamu masih peduli dengan apa yang saya lakukan? 
Buat apa saya harus jaga apa yang saya post for the sake of your relationship? 
I don’t care, it’s my right to post what I’m thinking.
The only one thing that you need to care about is your own life. Not mine. Not other's.

Makin saya tau kamu begitu, makin saya akan menghantui hidup kamu. Dan akan semakin benci kamu dengan saya. Padahal saya nggak ngapa-ngapain hidup kamu.

Selamat baca deh, kalo kamu masih baca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar