2.28.2014

blind

sudahlah arintha,
hentikan segala main-main, hentikan segala sahabatan yang kelewat dekat
hentikan segala kesempatan orang lain untuk masuk ke dalam hidup kamu
hentikan segala kebohongan yg udah jelas-jelas dibenci, apapun alasannya
hentikan segala ketololan
sampai kapan kamu mau berkhianat?
sampai kapan kamu mau berbohong?
sampai kapan kamu mau menyakiti?
tolol sekali kamu ini, ngga punya otak ya?!

sudahlah wisnu,
hentikan memendam segala pertanyaan
hentikan mengumbar di jejaring sosial
hentikan kebiasaan menyimpan kesalahan untuk jadi senjata menjatuhkan
hentikan pura-pura baik-baik saja
sampai kapan kamu mau baik di luar tapi dalamnya benci?
sampai kapan kamu mau berlapang dada nerima saya yang jahat?
kamu pasti masih sakit hati, ucap sajalah, nggak perlu lagi sembunyi
kamu juga pembohong
bohong kalau kamu baik-baik saja

sudahlah, kalau memang benci bilang benci
kalau mau bertengkar ya bertengkar
lalu selesaikan dengan baik
jangan bilang tidak apa-apa
lalu bertengkar
lalu saya mati, karena tiba-tiba segala kesalahan saya dari yang terdahulu sampai yang terkini terbeber dengan lancarnya
dadah!

saya mau kok coba untuk jujur
tapi saat saya jujur
kamu diam
ah, apalah maunya
nanti dipendam lagi
nanti jadi bahan cercaan lagi
saya capek
kamu juga capek

kita terlalu buta
buta akan kenyataan yang lebih pahit dari yang hanya kita bayangkan
buta
hanya untuk membuat kita terlihat baik-baik saja
kita sakit
sungguh

kapan kita mau saling buka mata
buka hati
supaya sehat
seperti dulu

iya, seperti dulu lagi
saya rindu kita yang dulu
kita yang tidak begini

saya rindu kita yang dulu